Skip to main content

Being Twenty-Something

Salah satu artikel di editor’s choice magazine ditulis oleh mbak maharani indri akan gue share di sini. Artikel itu sendiri berisi tentang fase-fase kehidupan mulai dari fase usia 20an (quarterlife crisis), 30an (early midlife crisis), 40an (midlife crisis), 50an (midlife-crisis crisis), bagaimana kondisinya dan apa yang harus kita lakukan pada fase-fase itu. Berhubung saat ini gue ada di posisi twenty-something, jadi yang gue share disini yang fase quarterlife crisis dulu saja ya.
Fase 20an (Quarterlife Crisis)
Kondisi :
1. Masa transisi, ketika di satu sisi, seseorang masih teromantisir oleh euphoria masa-masa sekolah, tapi di sisi lain ingin menjadi manusia dewasa yang mandiri, bebas dan memiliki aktualisasi diri.
2. Banyak kesempatan terbuka sebagai manusia muda, sampai-sampai terkadang seseorang kebingungan mengisi kesempatan ini.
3. Belum dipercaya oleh masyarakat, dianggap masih terlalu muda dan belum cukup berpengalaman untuk melakukan semua tanggung jawab.
4. Dari segi ekonomi belum mapan. Mungkin masih tinggal di rumah orang tua atau bahkan masih dinafkahi orang taunya.
5. Masa pencarian : pencarian pekerjaan (yang tidak hanya baik gajinya, tapi juga yang sesuai dengan minat dan bakat), pencarian diri (apa yang akan aku lakukan di dunia ini? Adakah orang yang memahamiku? Apa sebenarnya keinginanku?), dan pencarian pasangan hidup.
6. Pencapaian ditandai dengan kelulusan, pindah rumah dari orang tua, mendapat pekerjaan tetap, perkawinan, memiliki anak dan kemandirian finansial. Meskipun banyak juga yang belum berhasil meraihnya.
Things to do :
1. Bersenang-senang dan cari teman sebanyak-banyaknya
2. Memanfaatkan waktu dan bersekolah setinggi-tingginya
3. Pergi ke luar negeri, melihat Eiffel tower di Perancis, Windmills di Belanda, Kremlin di Rusia, atau Koloseum di Italia. Jangan lupa ambil foto dari berbagai sudut yang indah. Mereka adalah bukti bahwa anda telah menakhlukkan dunia. (Wah..wah.. yang ini kesampean ga ya?)
4. Memiliki ambisi yang tinggi. Ingat, Alexander the Great telah berhasil menakhlukkan sebagian benua Asia pada usia 25 tahun, Mozart menulis 7 komposisi musik opera legendarisnya pada usia 25, Bill Gates menciptakan Microsoft pada usia 25.

So.. what u got to do on your twenty-something?

Comments

Popular posts from this blog

Anak Taon 90an hehehe seru deh..

Forwardan dari temen nih, lucu.. sapa yang menikmati masa remaja di taun 90an pasti cengar cengir hehehehehe.. enjoy it.. 1. Make sepatu ala ABRI merek Dok Mart (katanya kependekan dari Dokter Marten, wakakak, sapenye Roy Marten niih) 2. Make wardrobe merek ALIEN WORKSHOP (yoiii, sape yg ga tau merk ini) 3. Menjadi Korban Celana Bergaris (KCB) merek MAMBO 4. Punya koleksi Lengkap Grifone 5. Ngumpulin hal2 yg berbau Fido Dido 6. Maen In-Line Skate (roller blade) di senayan atau mentok2 di depan rumah 7. Beli dan make sepatu Reebok PUMP (pompa truuuuusss.. .) 8. Ga lupa beli juga sepatu La Gear Light (masi inget nyala lampunya doonk,,wakakaka) 9. Motong rambut dengan model SKIN DALEM 10. Yg cewek ga mau kalah, minta dipotong ala DEMI MOORE (hahahahaha) 11. Yg kurang suka skin dalem, bisa minta ala Jambul Tin Tin 12. Ngabisin koinan buat maen DingDong 13. Ga ada duit buat ding dong? Gampaaaang, maen ajha GIMBOT yg diiket pake tali yg maennya sambil jongkok (kl waktunya abis, tuh tali dit

Narsis...Narsis...

Semua pasti familiar sama kata "narsis", tapi tau ngga sih asal kata narsis itu darimana? coba simak cerita berikut ini... "I don't think any actor feels comfortable watching themselves in movies. You must be very narcissistic. The problem with your own opinion of yourself is that contrary to the normal spectators, when you watch a film you are in, you only watch yourself." (Omar Sharif) Bahasan tentang narsisme tidak lepas dari mitologi Yunani kuno. Alkisah ada seorang dewa bernama Narcissus. Parasnya tampan. Saking rupawannya, banyak dewi-dewi kena panah asmaranya. Termasuk Dewi Echo. Suatu hari, Dewi Echo mengutarakan isi hatinya kepada Narcissus. Tapi, lelaki ini menampiknya dengan kasar. Dewi Echo pun hengkang dengan hati penuh luka sampai ajalnya tiba. Melihat ini, Dewa Apollo marah besar dan mengutuk sang dewa ganteng itu, bahwa hingga akhir hidupnya, Narcissus tidak akan pernah mengetahui cinta manusianya. Kutukan pun jadi kenyataan. Suatu hari, Narciss

Tompi on Jazz Goes To Campuss

Beberapa hari mencari cara mengecilkan file video yang diambil di acara JGTC hari minggu lalu supaya bisa diupload disini, akhirnya usaha saya berhasil juga. Sekedar review, JGTC kemarin crowded banget, penuh sesak plus suasana ujan tapi bener-bener fun. Karna berangkatnya udah jam 5 sore, belom lagi jemput-jemput orang dulu, belum lagi macet-macet di jalan, akhirnya sampe sana cuma dapet performancenya Gugun & Blue Sbug, The Groove reunion, Tompi (the best part of JGTC), dan sempet nonton Maliq & D'essential walopun cuma sebentar. Kamera pocket seadanya yang saya bawa akhirnya cuma berisi eksklusif video Tompi, berhubung pas nonton The Groove dan Maliq & D'essential, ga bisa ambil gambarnya karna crowded banget. Ini dia video-video Tompi kemarin. Yang pertama, "L O V E" song... enjoy it.. Tau lagu ST12 yang lirik reff nya "jangan..jangan kau menolak cintaku" Mau denger versi jazznya Tompi?? here it is...